Disusun oleh :
Nama : Oni
Junjungan Pasaribu
NPM : 18216004
Kelas : 4EA29
Mata Kuliah : Manajemen Pemasaran Era Revolusi Industri 4
(Softskill)
Dosen : Joko
Utomo
A. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal
dengan reputasinya sebagai perusahan pembuat peralatan elektronik dengan
produk-produk low-end. Perusahaan tersebut hanya dikenal sebagai imitator,
bukan innovator karena memang tidak melakukan inosai-inovasi produk pada saat
itu. Produk-produk kompetitif berdasar pada low cost yang direfleksikan dengan
tenaga kerja yang murah. Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki
pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah cost/
price leadership.
Ketika terjadi krisis
ekonomi di Asia, Samsung mengalami kerugian yang besar, namun dia dapat
merespon dengan sangat baik. Ia mengembangkan turnaround strategy, meskipun masih membawa kebudayaan tua
Korea Inc yang tidak fleksibel. Samsung memperbaiki kualitas dan melakukan
inovasi-inovasi produk.
Samsung berfokus pada pasar-pasar tertentu, ia
memilih fokus pada pasar dengan permintaan terbesar, pasar Amerika yang
perkembangannya tinggi, juga pada pasar yang pertumbuhannya cepat, yaitu China.
Samsung juga mengadakan partnership dengan
American. Pada awal tahun 1997, Samsung hampir tidak berbisnis mobile phones di
luar Korea Selatan, tapi kemudian setelah mengadakan partnership, Samsung
memperoleh pesanan 1.8 juta handsets senilai $600 juta dari Sprint PCS Group.
Reputasi Samsung sekarang adalah high-end mobile handsets dan berkembang
sebagai supplier pada industri ini.
Setelah mengadakan partnership dengan beberapa
perusahaan ternama seperti Best Buy, Radio Shack, dan Circuit City,
Samsunglebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2001 Samsung
menjual produk-produk senilai $500, dan menargetkan penjualan $1 miliyar di
tahun 2002. penjualan terbaiknya adalah DVD/VCR player dan mobile phone dan
juga PDA.
Salah satu kunci sukses Samsung terletak pada
desain. Teknologi dan desain pada Samsung sangat baik. Samsung memiliki 300
desainer bertalenta di Seoul dan empat kamtor desain di USA, Eropa, dan Jepang.
Penekanan produknya adalah pada gaya, best practice, simple, dan respon yang
cepat pada perubahan-perubahan pasar.
Sebelum tahun 1997, Samsung lebih dikenal
dengan reputasinya sebagai perusahan pembuat peralatan elektronik dengan
produk-produk low-end. Perusahaan tersebut hanya dikenal sebagai imitator,
bukan innovator karena memang tidak melakukan inosai-inovasi produk pada saat
itu. Produk-produk kompetitif berdasar pada low cost yang direfleksikan dengan
tenaga kerja yang murah. Samsung belum mempunyai brand value dan belum memiliki
pasar internasional. Strategi yang dilakukannya pada saat itu adalah cost/
price leadership.
Ketika terjadi krisis ekonomi di Asia, Samsung
mengalami kerugian yang besar, namun dia dapat merespon dengan sangat baik. Ia
mengembangkan turnaround strategy,
meskipun masih membawa kebudayaan tua Korea Inc yang tidak fleksibel. Samsung
memperbaiki kualitas dan melakukan inovasi-inovasi produk.
Samsung berfokus pada pasar-pasar tertentu, ia
memilih fokus pada pasar dengan permintaan terbesar, pasar Amerika yang
perkembangannya tinggi, juga pada pasar yang pertumbuhannya cepat, yaitu China.
Yun Jong Yong, CEO
Samsung, menggunakan cara tradisional untuk memperbaiki keadaan ekonomi Samsung
pada saat itu. Ia memotong 30% biaya dalam 5 bulan. Untuk itu ia memberhentikan
30.000 dari 70.000 karyawan. Dan Juga membuang unit-unit yang tidak bermanfaat.
Prestasi terbesar Yun adalah perubahan ke arah corporate culture.
Samsung kemudian berkembang menjadi perusahaan
berskala internasional. Dimulai dari menyewa staf yang berpendidikan Amerika
atau berpengalaman secara signifikan di USA. Tiga warga yang bukan berasal dari
Korea Selatan menjadi anggota komisi direktur. Warga asing memiliki 60% saham
dari grup. Perusahaan sekarang menghasilkan 70% dari pendapatannya di luar
Korea Selatan, manufaktur di 14 negara, termasuk China dan Meksiko.
Samsung juga mengadakan partnership dengan
American. Pada awal tahun 1997, Samsung hampir tidak berbisnis mobile phones di
luar Korea Selatan, tapi kemudian setelah mengadakan partnership, Samsung
memperoleh pesanan 1.8 juta handsets senilai $600 juta dari Sprint PCS Group.
Reputasi Samsung sekarang adalah high-end mobile handsets dan berkembang
sebagai supplier pada industri ini.
Setelah mengadakan partnership dengan beberapa
perusahaan ternama seperti Best Buy, Radio Shack, dan Circuit City,
Samsunglebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2001 Samsung
menjual produk-produk senilai $500, dan menargetkan penjualan $1 miliyar di
tahun 2002. penjualan terbaiknya adalah DVD/VCR player dan mobile phone dan
juga PDA.
Salah satu kunci sukses Samsung terletak pada
desain. Teknologi dan desain pada Samsung sangat baik. Samsung memiliki 300
desainer bertalenta di Seoul dan empat kamtor desain di USA, Eropa, dan Jepang.
Penekanan produknya adalah pada gaya, best practice, simple, dan respon yang
cepat pada perubahan-perubahan pasar.
B. VISI, MISI, DAN TUJUAN PERUSAHAAN
1. Visi
Visi dari Samsung Electronics adalah menjadi
pemimpin pergerakan konvergensi digital.
Samsung meyakini bahwa melalui inovasi
teknologi saat ini, mereka akan menemukan solusi yang diperlukan untuk
menghadapi tantangan hari esok. Teknologi membuka kesempatan bagi bisnis untuk
tumbuh, bagi warga negara di pasar yang sedang berkembang untuk hidup sejahtera
dengan memasuki tahap ekonomi digital, dan agar masyarakat dapat menemukan
peluang baru.
2. Misi
Misi dari Samsung Electronics adalah menjadi
“digital-εCompany” yang terbaik.
·
Digital : menciptakan
produk dan layanan teknologi yang memimpin industri.
·
ε
: menempatkan manajemen dan
proses produksi yang paling efisien.
o
Company (perusahaan):
mempertahankan fokus yang mantap untuk memperkuat organisasi demi terus menjadi
pemimpin teknologi global dan perusahaan yang terpercaya dan bertanggung jawab.
3. Tujuan
Tujuan dari Samsung Electronics adalah
mengembangkan teknologi yang inovatif dan proses efisien yang menciptakan pasar
baru, memperkaya hidup semua orang, dan terus menjadikan Samsung sebagai
pemimpin digital yang terpercaya.
C. MARKETING MIX PERUSAHAAN
1. Produk
Samsung lebih memilih untuk memciptakan
produk-produk high-end yang tentu saja menawarkan stylish best-practice
products. Produk-produk tersebut antara lain :
DRAM, SRAM, Flash memory, CDMA mobile phones,
TFT-LCDs, Computer monitors, Big-screen TVs, VCRs, DVD players, MP3 players,
Microwave ovens, dan lain-lain
2. Price
Samsung lebih menekankan pada kualitas produk,
sehingga penentuan harga ditetapkan berdasarkan pada tingkat kualitas
masing-masing produk tersebut.
3. Place
Berhubungan dengan pendistribusian produk
kepada konsumen, Samsung tidak lagi menggunakan outlet-outlet distribusi yang
murah seperti Wal-Mart dan Target, melainkan mempercayakannya pada level yang
lebih tinggi Samsung upmarket seperti Best Buy dan Circuit City.
4. Promotion
Dalam rangka rebranding, Samsung telah
mengurangi 55 agency periklanan dan hanya memusatkannya pada satu perusahaan.
Samsung menandatangani kontrak $ 400 juta dengan Madison Avenue firm, Foote,
Cone & Belding Worldwide. Perusahaan tersebut bertugas untuk menciptakan
sebuah global brand image untuk Samsung yaitu sebagai pembuat stylish
best-practice products.
D. ANALISIS INTERNAL PERUSAHAAN
Perusahaan berfokus pada lima aspek utama,
yaitu:
1. Hardware
Samsung lebih menekankan untuk memproduksi
Hardware dan
memilih untuk tidak mengembangkan kepemilikan software dan
konten seperti musik, film dan
video games. Meskipun software dinilai mempunyai profit margin yang lebih
besar dan siklus hidup yang lebih lama. Namun, strategi Samsung adalah focus
pada hardware dan perangkatnya dan berkolaborasi dengan [rovider konten ketika
sudah tepat.
2. Integrasi vertical
Samsung melakukan outsource ke
external supplier dan lebih serius pada kegiatan manufaktur
yang mandiri. Samsung
berpikir bahwa dengan menguasai manufaktur yang
mandiri, maka akan dapat menghasilkan advanced
products. Oleh karena itu Samsung pun berani
menginvestasikan dananya untuk pabrik chip. Samsung juga
sangat perhatian untuk menekan biaya serendah
mungkin. Salah satunya terwujud
dalam pemilihan lokasi, Samsung
mengoperasikan 12 pabrik/manufakturdi China pada tahun 2003 dan
juga India dengan tujuan mengambil keuntungan yang
berlimpah
dengan tarif upah kerja SDM yang murah terutama pada sektor teknologi.
Samsung sangat cerdik
mencegah komoditas supaya tidak terjebak, yaitu dengan
mengkostumisasi/mengkombinasikan produksi sebanyak
mungkin. Sebagai contoh sebagian dari memori chip
yang diproduksi adalah special order untuk Dell, Microsoft
bahkan Nokia. Sebagai hasilnya, harga rata-rata Samsung adalah 17% diatas
level industri. Begitu pula pada pasar telepon seluler. Sementara
rata-rata bisnis elektronik lainnya melakukan outsource pada manufaktur
dan focus pada core competencies nya, Samsung
lebih fokus pada manufaktur sebagai kompeten
utamanya.
3. Digital Product Innovation
Samsung sangat gemar melakukan inovasi,
salah satu inovasinya yaitu dengan melakukan perubahan teknologi analog ke
digital. Dengan fokus berinvestasi di produk teknologi digital, Samsung dapat
memposisikan produk-produknya sebagai produk premium. Samsung juga menerapkan
Sashimi Theory yaitu menjual dengan harga
tinggi pada hari pertama disaat masih fresh, namun menurunkan
harganya secara dramatis setelahnya karena produk sudah tidak lagi fresh.
4. Diversifikasi produk,
Samsung bertujuan untuk menaikkan harga dan
profit margin dengan menjual produk-produk yang berkualitas tinggi, tidak hanya
ditekankan pada teknologi baru, tapi juga desain. Ini membutuhkan strategi
inovasi yang dapat menghasilkan produk-produk yang baru dan menarik. CEO Yun
memutuskan bahwa Samsung hanya akan menjual produk-produk high-end, sehingga
membutuhkan investasi dengan jumlah besar untuk penelitian. Penerapan inovasi
desain tersebut tidak hanya untuk produk-produk final consumer, tapi pada
input-input yang penting.
Oleh karena itu, diversifikasi produk membuat
Samsung menjadi berbeda dari kompetitornya sehingga Samsung dapat
masuk dalam setiap kategori elektronik. Diversivikasi
memungkinkan Samsung ikut bermain di siklus
chip yang juga dipakai oleh beberapa produsen
elektronik lainnya. Dengan strategi memposisikan produk
yang terperinci, maka Samsung akan semakin mudah untuk
memasarkan kepada segmen yang tepat.
5. Digital-Convergence Strategy
Samsung memusatkan perusahaannya
untuk bermain di produk teknologi digital. Ia pun
berhasil berdiri sebagai leader dalam era digital. Samsung’s Digital
Convergence mengacu pada dua trend, yaitu
menggabungkan beberapa teknologi ke dalam satu
produk utama (major product) dan beberapa
teknologi yang terhubung dalam satu jaringan. Sebagai contoh Palm OS yang
digabungkan dengan Cell phone dan Cell
phone yang digabungkan dengan kamera menjadi tipe SPH-i700. Dengan
pemusatan pada teknologi digital, maka akan membawa kepada jaringan dimana-mana.
E. ANALISIS EKSTERNAL PERUSAHAAN
Samsung vs Sony
Sejak 2003 penjualan Sony cukup stagnan atau
cenderung turun. Selain itu profitabilitas merosot sejak tahun 1997.
Penyebabnya adalah Sony tidak pernah lagi meluncurkan produk-produk inovasi
baru. Perusahaan tersebut gagal berinvestasi secara dini dan agresif dalam
mengembangkan produk-produknya yang menyebabkan kalahnya persaingan dengan
perusahaan-perusahaan lain.
Lain halnya dengan Samsung, Samsung merupakan
sebuah perusahaan yang tidak sebesar Sony namun menawarkan produk-produk unggulan
dan berkinerja hebat. TV dan produk electronics Samsung juga dikenal karena
kualitasnya yang bagus. Samsung menduduki peringkat pertama untuk semikonduktor
dan cukup tinggi peringkatnya untuk monitor LCD dan TV LCD. Samsung berhasil
menemukan tren utama dalam industri elektronik dan berinvestasi secara agresif.
Oleh karena itu kondisi keuangan Samsung dapat dikatakan lebih baik daripada
Samsung
Sony memiliki sejarah meluas ke luar negeri
yang lebih banyak daripada Samsung. Sony memiliki banyak pabrik produksi di
luar negeri di seluruh dunia, Samsung memang kalah dari Sony dalam segala aspek
globalisasi. Namun Samsung lebih sigap memanfaatkan peluang-peluang dan
merancang strateginya, sebagai contoh strategi dalam menciptakan
brand-marketing, dalam bidang sponsorship, R n D, dan desain produknya.
F. Identifikasi Strenght (Kekuatan),
Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threat (Ancaman)
Strength (kekuatan)
·
Samsung
memiliki brand-image yang melekat di masyarakat.
·
Samsung telah
memprakarsai Era Digital.
·
Samsung menawarkan
produk-produk yang berkualitas
·
Samsung senantiasa
melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan produknya
·
Teknologi yang
diciptakannya mengikuti perkembangan jaman.
·
Desain produk-produk
Samsung sangat baik dan diunggulkan.
·
Harga produk-produk
Samsung bervariasi dan rata-rata terjangkau
·
Adanya diversifikasi
produk
·
Samsung merupakan
supplier high-end mobile handsets.
·
Samsung merupakan
pemegang pangsa pasar global terbesar untuk tiga belas item di antara produk
Samsung, termasuk semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA.
·
Pada tahun 2008
Samsung menduduki posisi pertama dalam pasar ponsel AS, Menduduki posisi No.1
pangsa pasar TV dunia selama sembilan kali secara berturut-turut,
·
Dengan pandangan ke
depan, Samsung telah membuat kemajuan bersejarah di bidang RnD lini
semikonduktor, termasuk flash memori dan non-memori, semikonduktor khusus
pesanan, DRAM dan SRAM, dan juga memproduksi LCD yang terbaik di kelasnya,
telepon seluler, peralatan digital, dan lebih banyak lagi.
·
Samsung mengadakan
partnership dengan Amerika dan perusahaan-perusahaan ternama.
Weakness (Kelemahan)
·
Budaya Korea yang
lebih menekankan hirerki yang dapat menghambat ide-ide kreatif atau pendapat
yang berbeda
·
Budaya korporasi Korea
yang tidak fleksibel.
·
Pengalaman dalam
mengelola perusahaan global masih terbatas.
·
Adanya tekanan yang
ketat pada karyawan untuk mencapai sasaran-sasaran yang membuat karyawan
berusaha menjual teknologi rahasia Samsung kepada para pesaingnya.
Opportunity (Kesempatan)
·
Produk-produk yang
ditawarkan Samsung merupakan produk keperluan rumah tangga yang selalu dicari.
·
Adanya peningkatan
permintaan masyarakat akan barang-barang elektronik yang sudah merupakan suatu
kebutuhan.
·
Tingkat gengsi pada
masyarakat yang selalu ingin memiliki produk elektronik terbaru dan tercanggih.
·
Pengaruh globalisasi
yang mendorong pemasaran barang elektronik yang tiada batas.
·
Permintaan masyarakat
pada produk-produk yang gaya, best practice, simple, dan respon yang cepat pada
perubahan-perubahan pasar.
Threat (Ancaman)
·
Adanya ketergantungan
produk-produk lokal pada negara tertentu sehingga pasar sulit ditembus
·
Kekuatan merek lain
yang lebih dahulu mengusai pasar
·
Munculnya
produk-produk baru yang lebih inovatif dari perusahaan lain
·
Adanya produk-produk
dari perusahaan lain yang menawarkan harga yang lebih murah dengan kualias yang
tidak kalah bagus
·
Ketidakstabilan
perekonomian tiap-tiap negara
·
Terjadinya krisis
financial menyebabkan turunnya daya beli masyarakat
·
Era globalisasi yang
dapat mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan penetrasi pasar Asia.
G. Analisis SWOT
Stategi SO
·
Selalu melakukan
inovasi pada produk-produknya
·
Melakukan investasi
lebih pada R n D untuk perkembangan produknya
·
Karena desain dan
style merupakan kunci sukses Samsung, maka diperlukan adanya perekrutan
desainer-desainer yang bertalenta
·
Memanfaatkan produksi
massal, sehingga biaya dapat ditekan dan dapat menawarkan harga yang murah.
·
Terus mengadakan
partnership dengan perusahaan-perusahaan ternama untuk menghadapi pemasaran
tiada batas.
Strategi WO
·
Samsung perlu membuang
bias Korea mereka dan merekrut lebih banyak bakat kreatif dari negara lain,
karena sistem pendidikan di Korea tidak mendukung lahirnya insinyur dan manajer
yang kreatif.
·
Mengubah gaya
kepemimpinan Samsung yang kaku, sehingga menjadi lebih fleksibel dalam
berinovasi.
·
Membeli/bekerja sama
dengan perusahaan lain untuk memperoleh teknologi lanjut untuk lebih
mempercepat kemajuan teknologi, namun sebelumnya harus mempelajari
teknik-teknik merger dan akuisisi di luar negeri
·
Menjaga kesetiaan dan
disiplin organisasi yang kuat.
Strategi ST
·
Secara aktif
berinvestasi pada pemasaran dan distribusi.
·
Membuat brand-image
Samsung lebih mendunia, sehingga konsumen lebih tertarik pada samsung.
·
Mengalokasikan sumber
daya pemasarannya untuk meningkatkan citra merek
·
Terus menerus
melakukan inovasi produk agar tidak kalah dengan kompetitor lainnya
·
Efisiensi produk
dengan investasi perusahaan pada fasilitas produksi dan teknologi pemrosesan
yang mengurangi biaya dan meningkatkan laba.
·
Perhatian lebih pada
teknologi, kualitas, deferensiasi produk, dan kepeminpinan harga dengan tetap
mengedepankan kualitas.
·
Memperluas pasar
dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan yang dimilikinya.
Strategi WT
·
Menciptakan
brand-image yang lebih kuat untuk menarik lebih banyak konsumen.
·
Selalu berinovasi dan
tetap mengupayakan desain-desain yang menarik
·
Melakukan hubungan
kerjasama yang lebih intensif untuk merambah pangsa pasar yang lebih luas.
·
Mengubah gaya
manajemen menjadi lebih bersifat fleksibel sehingga dapat meningkatkan
kreativitasnya.
H. Kesimpulan
Samsung merupakan perusahaan yang berfokus
pada teknologi. Perusahaan tersebut melakukan banyak pengembangan sehingga
menjadi perusahaan yang produknya kini banyak dikenal oleh masyarakat.
Strategi-strategi yang dilakukannya berdampak pada prestasi yang luar biasa.
Penekanannya pada brand-image, inovasi produk, sponshorship, R n D, dan desain
sangat membawa hasil. Meskipun begitu kebudayaan tua Korea masih begitu melekat
memberi dampak pada gaya manajemennya yang tidak fleksibel.
I. Saran
Penulis memberikan saran sebagai berikut :
·
Terus-menerus
melakukan inovasi produk karena teknologi selalu berkembang dan tuntutan
konsumen yang semakin tinggi.
·
Mengembangkan atau
berinvestasi yang besar pada R n D dalam rangka pengembangan produk baru dan
efisiensi produk.
·
Menciptakan
produk-produk baru dengan harga yang kompetitif.
·
Tidak terlalu memberi
tekanan kepada karyawannya agar mereka dapat lebih berfikir kreatif dan juga
dapat meningkatkan kesetiaan pada perusahaan.
·
Merekrut orang-orang
yang berkompeten dari negara lain dengan opini beragam dan ide-ide kreatif.
Iklan
No comments:
Post a Comment