efekk

Sunday, October 16, 2016

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PROYEKTOR

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PROYEKTOR


Sejarah Dan Perkembangan Proyektor
Proyektor merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memproyeksikan sesuatu yang ingin ditampilkan dengan ukuran yang lebih besar, tentunya dengan adanya proyektor ini sangat membantu kita dalam kegiatan pembelajaran, perkantoran, maupun sebagai sarana hiburan. Cara menggunakan alat ini sangat simpel, dengan menghubungkan laptop atau personal komputer ke proyektor, maka presentasi, gambar, maupun yang lainnya akan di tampilkan dengan ukuran yang lebih besar, yang pastinya akan memperjelas audien maupun pesertanya. Secara umum fungsi dari proyektor ini adalah untik memperbesar gambar, sehingga gambar yang asli (di laptop, pc, dan lainnya) dapat terlihat lebih jelas pada layar yang telah disediakan.

Add caption


SEJARAH PROYEKTOR Sejarah dari proyektor ini memang hampir sama dengan ditemukannya kamera. Pada pertama kali muncul dipasaran, proyektor tersebut berjenis OHP, yang digunakan sebagai media presentasi dan dengan kelebihan mampu menampilkan gambar dengan ukuran yang lebih besar. Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman, OHP kemudian berkembang menjadi LCD proyektor . LCD proyektor sebagai perangkat dengan basic digital, yang tentunya dengan kelebihan mampu menampilkan gambar dengan kualitas yang sangat baik dibandingkan dengan pendahulunya, yang mapu di koneksikan dengan perangkat-perangkat elektronik. Saat ini LCD proyektor dengan perkembangannya yang cepat dan berbagai sarana teknologi yang disinkronkan kedalamnya, LCD proyektor dikembangkan dalam berbagai jenis dengan latar belakang teknologi image engine, diantaranya adalah CRT, LCD, DLP, LCOS, D-ILA dan SXRD yang tentunya memiliki kualitas den kelebihan masing masing. Selain dengan pembagian dengan teknoligi image engine nya, proyektor juga dibagi dengan resolusi atau ketajaman gambarnya, diantaranya SVGA, XVGA, SXGA dan UXGA.

Jenis-Jenis Proyektor

1. Proyektor digital
Digunakan untuk mengkonversi data gambar secara langsung dari komputer ke sebuah layar melalui sistem lensa. Proyektor digital memainkan peranan penting dalam pembentukan sistem home theater. Empat teknologi yang digunakan dalam proyektor digital, Intensitas tinggi CRT, LCD Proyektor LCD menggunakan gerbang cahaya.  Texas Instruments ‘teknologi DLP.

2. Proyektor LCD
Merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.  Proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater. 

3. Proyektor CRT
CRT atau sering disebut juga dengan Katoda Ray Tube yang memanfaatkan Proyektor kuno tabung gambar yang telah digunakan pada TV konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis proyektor ini, tiga CRT, plus lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar ke layar. Para CRT digunakan untuk memproyeksikan warna utama, merah, biru dan hijau. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini lumayan besar dan berat.

4. Proyektor DLP (Digital Light Processing)
Pada projektor DLP, gambar diciptakan oleh kaca kecil mikroskopis disusun dalam sebuah matrix di atas chip semikonduktor, dikenal sebagai Digital Micromirror Device. Jumlah kaca sama dengan resolusi gambar yang diprojeksikan: 800×600, 1024×768, dan 1280×720 matrix adalah beberapa ukuran DMD yang umum. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar.

5. Proyektor LCOS
Teknologi yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan dua teknologi yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel.

Cara Kerja Proyektor
Cara kerjanya berdasarkan prinsip pembiasan cahaya. Cahaya tersebut dihasilkan oleh panel-panel dari LCD (Liquid Crystal Display) atau Layar Kristal Cair. Panel tersebut terdiri dari 3 panel yang dipisahkan berdasarkan 3 warna dasar yang biasa di sebut RGB (Red, Green dan Blue) Merah, Hijau dan Biru. Pancaran cahaya yang keluar dari proyektor merupakan hasil dari pembiasan ketiga panel. Kumpulan cahaya yang melalui panel dan dipadukan melalui prisma tersebut kemudian melalui lensa yang dipancarkan pada layar atau media pantul lain sehingga bisa dilihat oleh mata kita sebagai gambar yang sama seperti ada di layar komputer atau device lainnya.



Fungsi Proyektor

Fungsi proyektor adalah untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti infocus atau dinding. Dibandingkan dengan media yang lain seperti Plasma atau LCD Display, projector memiliki beberapa kelebihan seperti, dapat membuat tampilan yang sangat besar, dapat di bawa dengan mudah serta fleksibilitas yang tinggi.

Fungsi Lain:
  • Alat Presentasi – Proyektor dapat membuat sebuah presentasi menjadi lebih hidup, karena dengan tampilan gambar atau tulisan itu kita dapat memberikan presentasi yang lebih dinamis dan atraktif.
  • Pemutar Video – Dapat menikmati bioskop di dalam rumah. Ini dikarenakan proses tampilan yang terjadi di bioskop bisa kita tampilkan di rumah, yaitu dengan proyeksi.
  • Media Informasi – Dapat menampilkan tampilan dengan layar besar, maka projector sangat efektif untuk dijadikan sebagai media informas


No comments:

Post a Comment

4 Fakta Menarik Terkait Psikologi Manusia, Nomor Tiga Jarang Diketahui Jiwa manusia sangat kompleks, untuk itu penelitian selalu berkembang ...