efekk

Thursday, November 10, 2016

SEJARAH MONUMEN NASIONAL


                                                                                           2.2 "Monumen Nasional"
Pada tanggal 17 Agustus 1961 dimulai pembangunan Monumen Nasional. Monumen ini tidak hanya sekedar tugu yang menampilkan keindahan fisik, namun menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang untuk mengenang perjuangan merebut

kemerdekaan serta sumber
semanggat untuk tetap mempertahankan kemerdekaan. Dan sebagai ungkapan rasa terima kasih bangsa kepada perjuangan dan pengorbanan patriot bangsa yang telah tiada,
Namun, monument nasional (Monas) kurang menarik bagi generasi muda sekarang padahal Monas merupakan symbol yang merefleksikan tentang sejarah perjuangan bangsa yang harus terus dikenang. Monas merupakan identitas bangsa Indonesia dan masyarakat seharusnya lebih mengenal monas. Atas dasar permasalahan itulah, penulis akan menjabarkan tentang sejarah monas dan solusi agar monas lebih dikenal oleh masyarakat sebagai objek wisata sejarah.

A.   Sejarah Pembanguan Monumen Nasional

          Sejarah Setelah pusat pemerintahan republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan republik Indonesia oleh pemerintah belanda pada tahun 1949. Presiden soekarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan menara Eiffel di lapangan tepat di depan istana merdeka. pembangunan tugu monas bertujuan untuk mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945. Agar terus membangkitkan inspirasi bangsa Indonesia patriotisme generasi saat ini dan mendatang.

Pada tanggakl 17 agustus 1945 sebuah komite nasional di bentuk dan sayembara perancangan monumen nasional di gelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk. akan tetapi hanya satu yang di buat oleh frederich silaban yang memenuhi kriteria yang di tentukan komite antara lain: menggambarkan karakter bangsa indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara ke dua di gelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi kriteria. akan tetapi soekarno kurang menyukai rancangann itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni.
silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang di lakukan silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mapu di tanggung oleh anggaran Negara. Terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk silaban menolak merancang bagunan yang lebih kecil dan menyarankan pembangunan di tunda hingga ekonomi Indonesia membaik.
     Soekarno kemudian meminta arsitek R.M. soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. soedarsono memasukkan angka 17,8 dan 45 melambangkan 17 agustus 1945. Memulai proklamasi kemerdekaan indonesia ke dalam rancangan monumen itu, tugu Ini kemudian di bangun di areal seluas 80 Ha, tugu ini di arsiteki oleh frederich silaban dan R.M soedarsono, mulai di bangun 17 agustus 1961.


Pembangunan terdiri atas tiga tahap yaitu:

1.    Tahap pertama
kurun 1661/1962 -1964/1965 di mulai dengan di mulainya secara resmi
 pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 soekarno secara seremonial menancapkan pasak beton
pertama, total 284 pasak beton di gunakan pada fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi di tanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Pemasangan fondasi rampung pada bulan maret 1962 dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan oktober. Pembangunan obelisk kemudian di mulai dan di akhirinya rampung pada bulan agustus 1963.

 2.     Tahap kedua:

Berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya gerakan 30 september 1969.(G-30-S-PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat di tunda.

3.    Tahap akhir
Berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambah diorama pada museum sejarah .
Meskipun pembangunan telah rampung masalah masih terjadi, antara lain: kebocoran air yang menggenangi museum, monument secara resmi di buka untuk umum dan di resmikan pada tanggal 12 juli 1975 oleh presiden republic Indonesia soeharto. Lokasi pembangunan monument ini di kenal dengan nama medan merdeka.
Lapangan monas mengalami lima kali pergantian nama yaitu:
·           Lapangan gambir.
·           Lapangan ikada.
·           Lapangan merdeka.
·           Lapangan monas.
·           Taman monas.


Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa lapangan terbuka tempat berolah raga.
Pada hari-hari libur medan terbuka di penuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan tugu monas dan melakukan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
Rancang bangun tugu monas berdasarkan pda konsep pasangan universal yamg abadi lingga dan yoni tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga yang melambangkan laki-laki elemen maskulin bersifat aktif  dan pasif, serta melambangkan perempuan. Elemen feminism yang positif dan negatif serta melambangkan malam hari, lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi masa prasejarah Indonesia.

    Selain itu bentuk tugu monas juga dapat di tafsirkan sebagai sepasang “Alun” dan “lesung” alat penumbuk padi yang di pakai dalam setiap rumah tangga petani tradisional. Dengan demikian rancang bangun monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia.
Monumen terdiri atas 117.7 meter obeliks di atas landasan persegi tinggi the 17 meter, pelataran cawan
monumen ini di lapisi dengan marmer italy. kolam di taman medan merdeka utara berukuran 25x25 meter di rancang sebagai bagian dari system pendingin udara sekaligus mempercantik penampilan taman monas.

Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung pangeran diponegoro yang sedang menunggan kudanya, terbuat dari perunggu seberat 8 ton. Patung itu di buat oleh pemahat italia, prof. Coberlato sebagai sumbangan oleh konsulat jendral honores.
Dr. Mario bross di india, pintu masuk monas,terdapat di taman medan merdeka utara dekat patung pangeran diponegoro. pintu masuk melalui trowongan yang berada 3 meter di bawah taman dan jalan silang monas, inilah ketika pengunjung menuju tugu monas. Loket tiket berada di ujung trowongan.

      Guna mengenang dan menandai kebesaran perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia yang dikenal dengan Revolusi 17 Agustus 1945 serta untuk membangkitkan semanggat patriotisme generasi muda sekarang dan yang akan datang, maka dibangunlah suatu tanda peringatan yang bentuk tugu yang Kemudian diberi nama Monumen Nasional.
Tugu atau Monumen Nasional memiliki cirri tersendiri. Arsitektur dan dimensinya melambangkan  kias kekhususan Indonesia. Bemtuk yang paling menonjol adalah menjulang tinggi dan palataran cawan yang laus mendatar. Di puncak Tugu api menyala tiada kunjung padam, melambangkan tekad dan semangat bangsa Indonesia yang tak pernah surut berjuang sapanjang mas. Angka-angka keramat bangsa Indonesia. 17-8-45 diabadikanpada Monumen ini.
Bentuk dan tata letak Monumen Nasional ini sangat menarik. Dengan berdiri di plaza bagian utama Taman Monumen Nasional, orang dapat menikmati pemandangan indah sejuk yang mempesona, berupa taman dan kolam air mancur.  Disini orang dapat memasuki terowongan sepanjang 95 meter, tiga meter di bawah jalan silang Monas yang berpagar “Bambu Runcing”, mengingatkan pada model senjata bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
         
        Lokasi pembangunan Tugu Nasional disepakati didirikan di Lapangan Merdeka. Mengingat Lapangan Merdeka terletak di jantung Ibukota Jakarta, seluas cukup ideal dan dikelilingi oleh gedung-gedung Pemerintah. Selain itu lapangan Merdeka mempunyai nilai sejarah, dimana Bangsa Indonesia mengalami cobaab (testcase) pada tanggal 19 september 1945 pada waktu mengadakan rapat raksasa di lapangan IKADA (Sekarang Lapangan Merdeka) untuk menyatakan kebulatan tejad menggalang persatuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia terhadap penjajah di bawah tekanan penjagaan Jepang yang oada waktu itu dengan sangkur terhunus.
Demikian pula halnya Jakarta dipilih sebagai tempat yang paling layak untuk didirikan Tugu Nasional, karena Jakarta bukan saja sebagai Ibukota Pusat Pemerintahan Republik Indonesia, tetapi sebagai kota Proklamasi. Di Jakrtalah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdakaan Indonesia.
Di kota ini pula pada tanggal 19 september 1945 ratusan ribu rakyat Indonesia tanpa takut dan gentar menghadapi todongan sangkur dan kepungan mobil berlapis baja tentara Jepang menyatakan kebulatan tekad kepada dunia untuk merdeka dan hanya mengakui Pemerintah Republik Indonesia di lapangan Merdeka.

 Gagasan awal pembangunan Monumen Nasional muncul setelah sembilan tahun Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan. Atas dasar keinsyafan beberapa orang, selang beberapa hari setelah perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dibentuklah “ panitia Tugu Nasional” yang bertugas mengusahakan berdirinya Tugu Monas tersebut. Panitia ini dipimpin oleh Sarwoko Martokusumo, S. Suhud selaku Penulis, Sunali Prawirosudirjo selaku Bendahara dan dibantu oleh 4 orang anggota masing-masing Supeno, K.S wijoto, E.F. Wenas dan Sudiro.
Tugas panitia adalah mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penbagunan Monumen Nasional yang akan didirikan di tengah-tengah Lapangan Medan Merdeka Jakarta. Termasuk mengumplkan biaya pembangunan yang harus dikumpulkan dari masyarakat sendiri.

Adapun maksud dan tujuan pembangunan Monumen Nasional adalah:

  1. Memperingati dan mengabadikan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang mewujudkan Revolusi Nasional;
  2. Mencerminkan jiwa dan perjuangan dalam menegakan semangat dan mempertinggi keagungan Revolusi Kemerdekaan Bangsa Indonesia (Ditampilkan dalam bentuk Tuguyang menjulang ke angkasa dengan puncak api yang tak kunjung padam);
  3. Memberikan inspirasi dalam mendidik generasi sekarang dan akan datang mengenai arti kebesaran perjuangan, kepribadian, kebudayaan dan martabat Bangsa Indonesia;
  4. Memperkenalkan Tugu Nasional kepada dunia Internasional, secara keseluruhan sebagai salah unsur objek wiasata.

B.   Pelaksanaan Penbangunan Tugu Monumen Nasional

1.    Bagian-Bagian Monumen Nasional

                                       ·         Pintu Gerbang Utama.

      Dengan berjalan di atas plaza di Taman Medan Merdeka Utara,  para pengunjung akan menikmati pemandangan taman dan air mancur yang ada disana. Kemudian setelah melewati patung pangeran Diponegoro, turun masuk kedalam terowongan yang melintas di jalan silang Monas dan keluar tepat di halaman Tugu Monumen Nasional yang sekelilingnya berpagar besi berbentuk “Bambu Runcing”

  • Ruang Museum Sejarah
Ruangan ini terletak 3 meter di bawah halaman Tugu Monumen Nasional, sedangkan atap Museum terletak 5 meter di atas halaman Tugu. Luas ruangan ini 80 x 80 m dan tinggi langit-langit 8 m. seluruh dinding, tiang-tiang dan lantai berlapis marmer. Pada keempat sisi dinding masing-masing terdapat 12 buah jendela kaca (diorama). Dari masing-masing jendela kaca itu dipertunjukan adegan-adegan peristiwa Sejarah Bangsa Indonesia diawali dengan gambaran kehidupan masyarakat Indonesia purba sampai Orde Baru.
Konsepsi sejarah yang menelusuri adegan itu bahwa Perjuangan  Nasional Indonesia sejak masa awal hingga sekarang adalah kemerdekaan, persatuan, kesejahteraan dan keadilan social. Adegan-adegan yang ada disini menggambarkan tujuan itu.

  • Ruang Kemerdekaaan
Ruang Kemerdekaan berada di dalam Cawan Tugu Monumen Nasional. Ruang kemerdekaan ini berbentuk amphitheater tertutup dimana para pengunjung sambil duduk dengan tenang dan jhidmat dapat merenungkan dan meresapkan hiknah Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pada keempat dinding yang berada di tengah ruangan ini terpasang empat buah atribut Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu:

a. Pada dinding sebelah Timur : Teks Proklamasi Republik Indonesia.
b. Pada dinding sebelah Utara :  peta wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbuat dari   perunggu dan dilapis emas murni.
c. Pada dindind sebelah Barat : terdapat lemari berbentuk pintu gapura yang terbuat dari perunggu ukir dan dilapisi emas murni. Didalamnya terdapat peti kaca untuk menyimpan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
d. Pada dinding sebelah Selatan : lambing Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Bhineka Tunggal Ika “ yang mengandung ideologi Negara Pancasila.

  • Pelataran Cawan.
    Peralatan cawan berbentuk segi empat yang melingkari badan Tugu Monumen Nasional. Pelataran cawan ini berukuran 45 m x 45 m dan berada di ketinggian 17 m. Dari pelataran cawan ini pengunjung dapat melihat keindahan Taman Merdeka.

  • Pelataran Puncak Tugu Monumen Nasional.
           Pelataran puncak Tugu Monumen Nasional terletak pada ketinggian 115 m yang berukuran 11m x 11 m. dari pelataran ini pengunjung dapat menikmati panorama Ibukota Jakarta.
Dengan menggunakan elevator berkapasitas 11 orang . pelataran puncak ini dapat dicapai dalam waktu beberapa detik saja.
Dalam keadaan darurat dapat dipergunakan anak tangga dari besi  yang melingkari diseliling lift.

  • Lidah Api Kemerdekaan
Lidah Api kemerdekaan terletak di atas atap pelataran puncak Tugu terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton berbentuk kerucut dengan tinggi 14 m yang dilapisi dengan 50 kg emas murni. Mesin lift ditempatkan didalam rongga lidah api.
Ketinggian Tugu dari halaman Tugu sampai titik puncak lidah api 132 m, sedangakan tinggi dari peralatan puncak sampai titik puncak lidah api adalah      17m.
Untuk menjaga keamanan Tugu dari petir , pada titik puncak lidah api dipasang tiang penangkal petir.
Wujud Tugu yang menjulang ke angkasa dengan Puncak Api yang Tak Kunjung Padam mencerminkan jiwa perjuangan dalam menegakan semangat dan mempertinggi keagungan revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia.

  • Kolam Pendingin
Kolam pendingin berukuran 45 m x 45 m merupakan bagian dari system pendinginan udara didalam bangunan Tugu.
Air mancur yang terdapat dalam kolam itu mempunyai dua fungsi,  pertama untuk mendinginkan air yang telah dipakai untuk AC dan kedua sebagai fungsi penghias Taman Medan Merdeka

  • Ruang Mesin
Guna memenuhi listrik untuk penerangan dan pendingin udara (AC) dibuat gardu  induk dalam bangunan tersendiri dibawah tanah (bunker) disisi utara Taman Medan Merdeka.

  • Patung Diponegoro
Keberadaan patung diponegoro dibagian Utara Taman Medan Merdeka menambah keagungan dan keanggunan terdendiri terhadap bagunan Tugu Monumen Nasional. Patung yang dibuat pemahat Italia Prof. Cobertaldo ini adalah sumbangan Konsul Jendral Kehormatan Indonesia, Dr. Mario Pitto sebagai penghargaan dan tanda terima kasih  serta kekagumannya terhadap bangsa Indonesia.

2.    Makna Simbol-Simbol Monumen Nasional

  • Monumen Soekarno Hatta
      Monument Soekarno-Hatta terdiri dari 4 (empat) bagian, yakni :
  1. Patung Bung Karno:
  2. Patung Bung Hatta:
  3. Naskah Proklamasi
  4. Eleman latar belakang

  • Patung Bung Karno Dan Bung Hatta
         Patung Bung Karno Dan Bung Hatta dibuat dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :

  1. Bung Karno dan Bung Hatta adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia
  2. Keagungan dan Kebesaran Proklamasi yang mempunyai makna penting bagi Kemerdekaan Bangsa.
Penciptaan Patung Bung Karno Dan Bung Hatta mencerminkan kedua pertimbangan tersebut diatas. Suasana yang ingin dicapai adalah keagungan Proklamasi,kebesaran cita-cita untuk Merdeka dan penghargaan bangsa terhadap perjuangannya.
Patung Bung Karno Dan Bung Hatta dengan ketinggian masing-masing 4,60 m dan 4,30 m dibuat dari perunggu dengan berat masing-masing 1,2 ton.

  • Naskah Proklamasi
Naskah Proklamasi di ukir pada perunggu seberat 600 kg dengan pembesaran 200 kali dari aslinya dan berukuran 290 cm x 196 cm. Naskah Proklamasi ini dibuat ntiga dimensi dengan tekukan-tekukan yang mengesankan karakter dari lipatan-lipatan kertas pada naskah asli.

  • Elemen Latar Belakang
Dasar bentuk elemen Latar Belakang adalah Segi Tiga merupakaan bentuk paling sederhana tetapi kokoh karena ketiga sisinya saling bertumpu, mempunyai dasar, sisi tegak dan puncak. Dalam kehidupan tradisional Indonesia berbentuk segi tiga ini sangat popular, seperti bentuk tumpal, pegunungan yang merupakan perwujudan dari gunung, pohon, atau api.
Selain itu, bilangan tiga dinyatakan jiga pada tiang jalan tapak yang menghubungkan Plaza dengan Gedung Perintis Kemerdekaan dan kedua jalan besar. Dalam hubungan ini, bilangan tiga bias melambangan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan manusia dengan penciptaNya.
Bilangan tiga mencerminkan sikap dasar manusia Indonesia seperti tercantum dalam Tri Dharma:

  1. Rumangsa Melu Handarbeni ( Merasa ikut memiliki)
  2. Melu Hangrukebi (ikut menbela)
  3. Mulat Sariro hHngroso Wani ( berani melihat diri sendiri/instropeksi)
        Untuk kseluruhan Elemen Latar Belakang merupakan susunan dari sirip-sirip segitiga yang berbentuk satu massa segitiga dan mengembang kipas. Bentuk ini jika dilihat dari samping berdiri condong kedepan menyerupai jajaran bersifat ritmis serta melengkung kedalam.
Kesan yang diungkapkan dari bentuk ini adalah suatu kekuatan yang agung dan dinamis, suatu kesatuan yang kental serta kemampuan untuk melindungi dan menjaga ruang lingkup yang ada disekitarnya. Kesan ini melambangkan kekuatan perjuangan bangsa Indonesia yang manpu melahirkan Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan, serta secara gigih dan dengan semanggat tinggi mampu menbela dan melindungi.
Dalam susunan ini, kelahiran Proklamasi Kemerdekaan digambarkan melalui lima sirip bagian tengah, seakan-akan tangan perjuangan yang merentang kedepan untuk mengantar dan mempersenbahkan Kemerdekaan Bangsa.

        Perjuangan juga tidak akan menbuahkan hasil yang baik jika tidak dilaksanakan secara berkesinambungan dan gigih. Maka air terjun pada Monumen dimaksudkan untuk melambangkan kegigihan dan kesinambungan perjuangan.

Elemen Latar Belakang dibuat dari batu Onyx seluas 415 meter persegi, di tambang dari Bojonegoro, Jawa timur yang di kerjakan oleh PT. Marmer Indonesia, Tulung Agung.
Jumlah dan ukuran unsur-unsur bentuk Elemen Latar Belakang tersebut dibuat sedemikian rupa untuk melambangkan hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945

  1. Sirip-sirip berjumlah 17 (tujuh belas).
  2. Tinggi sirip tengah 8 (delapan) meter.
  3. Jumlah gelombang pada tebing air terjun 45 buah.
  Balok-balok yang merentang dari sirip-sirip tengah berjumlah 5 buah yang melambangkan Pancasila.
Monumen Nasional sebagai museum yang menyimpan begitu banyak peinggalan bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan, seharusnya menjadi tempat yang harus dikunjungi untuk mengenang jasa para pahlawan. Namun kenyataannya karena globalisasi yang berkembang pesat, kehidupan masyarakat menjadi berubah kearah gaya hidup hedonism yang hanya mementingkan kesenangan hidup tanpa memperdulikan sejarah yang merupakan bagian penting dari masa sekarang. Jadi hedonism menyebabkan berkurangnya minat masyarakat terhadap objek wisata bersejarah. Sebagai contoh banyak pemuda-pemudi yang datang mengunjungi ‘Monas’ namun mereka hanya bertamasya dan tidak tertarik untuk mengetahui nilai sejarah yang ada dibalik penbangunan Monumen Nasional.

       Banyak event yang diselengarakan dikawasan ‘Monas’ namun hal tersebut tidak ada kaitannya dengan nilai sejarah yang ada di ‘Monas’ jadi monas hanya sebagai kawasan wisata  yang dikomersilkan dan melupakan  tujuan awal dari pembangunan ‘Monas’ sebagai sarana untuk menanamkan rasa nasionalisme.
Banyak sekali referensi sejarah dari banyak tokoh proklamator. Selain itu ada juga miniatur-miniatur 3 dimensi yang menunjukan bagaimana usaha para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga disini kita bisa membayangkan bagaimana kejadian tersebut terjadi.
        
Dalam mengembangkan ‘Monas’ pemerintah harus ikut berpartisipasi. Event-event yang diselenggarakan di ‘Monas’ harus lebih berkaitan dengan sejarah-sejarah didirikannya ‘Monas’ dan agar tak membosankan seharusnya pemerintah mampu mengemas acara sejarah itu dengan sangat menarik. Mengadakan penyuluhan-penyuluhan ke berbagai sekolah agar sejak dini di tanamkan pola pikir untuk mengenang dan mengetahui lebih banyak tentang sejarah para pahlawan terdahulu.



Sunday, October 16, 2016

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PROYEKTOR

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PROYEKTOR


Sejarah Dan Perkembangan Proyektor
Proyektor merupakan sebuah alat yang digunakan untuk memproyeksikan sesuatu yang ingin ditampilkan dengan ukuran yang lebih besar, tentunya dengan adanya proyektor ini sangat membantu kita dalam kegiatan pembelajaran, perkantoran, maupun sebagai sarana hiburan. Cara menggunakan alat ini sangat simpel, dengan menghubungkan laptop atau personal komputer ke proyektor, maka presentasi, gambar, maupun yang lainnya akan di tampilkan dengan ukuran yang lebih besar, yang pastinya akan memperjelas audien maupun pesertanya. Secara umum fungsi dari proyektor ini adalah untik memperbesar gambar, sehingga gambar yang asli (di laptop, pc, dan lainnya) dapat terlihat lebih jelas pada layar yang telah disediakan.

Add caption


SEJARAH PROYEKTOR Sejarah dari proyektor ini memang hampir sama dengan ditemukannya kamera. Pada pertama kali muncul dipasaran, proyektor tersebut berjenis OHP, yang digunakan sebagai media presentasi dan dengan kelebihan mampu menampilkan gambar dengan ukuran yang lebih besar. Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman, OHP kemudian berkembang menjadi LCD proyektor . LCD proyektor sebagai perangkat dengan basic digital, yang tentunya dengan kelebihan mampu menampilkan gambar dengan kualitas yang sangat baik dibandingkan dengan pendahulunya, yang mapu di koneksikan dengan perangkat-perangkat elektronik. Saat ini LCD proyektor dengan perkembangannya yang cepat dan berbagai sarana teknologi yang disinkronkan kedalamnya, LCD proyektor dikembangkan dalam berbagai jenis dengan latar belakang teknologi image engine, diantaranya adalah CRT, LCD, DLP, LCOS, D-ILA dan SXRD yang tentunya memiliki kualitas den kelebihan masing masing. Selain dengan pembagian dengan teknoligi image engine nya, proyektor juga dibagi dengan resolusi atau ketajaman gambarnya, diantaranya SVGA, XVGA, SXGA dan UXGA.

Jenis-Jenis Proyektor

1. Proyektor digital
Digunakan untuk mengkonversi data gambar secara langsung dari komputer ke sebuah layar melalui sistem lensa. Proyektor digital memainkan peranan penting dalam pembentukan sistem home theater. Empat teknologi yang digunakan dalam proyektor digital, Intensitas tinggi CRT, LCD Proyektor LCD menggunakan gerbang cahaya.  Texas Instruments ‘teknologi DLP.

2. Proyektor LCD
Merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada kertas bening.  Proyektor LCD biasanya digunakan untuk menampilkan gambar pada presentasi atau perkuliahan, tapi juga bisa digunakan sebagai aplikasi home theater. 

3. Proyektor CRT
CRT atau sering disebut juga dengan Katoda Ray Tube yang memanfaatkan Proyektor kuno tabung gambar yang telah digunakan pada TV konvensional selama beberapa dekade. Dengan jenis proyektor ini, tiga CRT, plus lensa pembesar, digunakan untuk melemparkan sebuah gambar ke layar. Para CRT digunakan untuk memproyeksikan warna utama, merah, biru dan hijau. Adanya tiga tabung yang berbeda-beda warna dalam proyektor CRT, membuat proyektor ini lumayan besar dan berat.

4. Proyektor DLP (Digital Light Processing)
Pada projektor DLP, gambar diciptakan oleh kaca kecil mikroskopis disusun dalam sebuah matrix di atas chip semikonduktor, dikenal sebagai Digital Micromirror Device. Jumlah kaca sama dengan resolusi gambar yang diprojeksikan: 800×600, 1024×768, dan 1280×720 matrix adalah beberapa ukuran DMD yang umum. Pada DLP, cahaya terlebih dahulu akan mengenai sebuah Color Filter berbentuk roda. Kemudian warna yang diperoleh akan mengenai Digital Micromirror Devices (DMD). Dari DMD inilah kemudian cahaya akan diproyeksikan dengan cara dipantulkan ke layar.

5. Proyektor LCOS
Teknologi yang terakhir ini memanfaatkan keunggulan dua teknologi yang sudah hadir sebelumnya, yaitu LCD dan DLP. Teknologi LCOS lebih mudah diproduksi dan ringan dibandingkan LCD. Resolusi yang dihasilkan juga lebih baik dari LCD. Bahkan resolusi teknologi ini diperhitungkan dapat mencapai QXGA, yaitu 2048×1536 pixel.

Cara Kerja Proyektor
Cara kerjanya berdasarkan prinsip pembiasan cahaya. Cahaya tersebut dihasilkan oleh panel-panel dari LCD (Liquid Crystal Display) atau Layar Kristal Cair. Panel tersebut terdiri dari 3 panel yang dipisahkan berdasarkan 3 warna dasar yang biasa di sebut RGB (Red, Green dan Blue) Merah, Hijau dan Biru. Pancaran cahaya yang keluar dari proyektor merupakan hasil dari pembiasan ketiga panel. Kumpulan cahaya yang melalui panel dan dipadukan melalui prisma tersebut kemudian melalui lensa yang dipancarkan pada layar atau media pantul lain sehingga bisa dilihat oleh mata kita sebagai gambar yang sama seperti ada di layar komputer atau device lainnya.



Fungsi Proyektor

Fungsi proyektor adalah untuk menampilkan video, gambar, atau data dari komputer pada sebuah layar atau sesuatu dengan permukaan datar seperti infocus atau dinding. Dibandingkan dengan media yang lain seperti Plasma atau LCD Display, projector memiliki beberapa kelebihan seperti, dapat membuat tampilan yang sangat besar, dapat di bawa dengan mudah serta fleksibilitas yang tinggi.

Fungsi Lain:
  • Alat Presentasi – Proyektor dapat membuat sebuah presentasi menjadi lebih hidup, karena dengan tampilan gambar atau tulisan itu kita dapat memberikan presentasi yang lebih dinamis dan atraktif.
  • Pemutar Video – Dapat menikmati bioskop di dalam rumah. Ini dikarenakan proses tampilan yang terjadi di bioskop bisa kita tampilkan di rumah, yaitu dengan proyeksi.
  • Media Informasi – Dapat menampilkan tampilan dengan layar besar, maka projector sangat efektif untuk dijadikan sebagai media informas


Sunday, October 9, 2016

Sejarah Komputer Analog

1.  Asal Mula Kata Komputer

Kata komputer berasal dari bahasa Latin yaitu Computare dalam bahasa inggris nya berarti compute/ to compute/ computer. Pada masa sebelum masehi penggunaan bahasa Computare ditujukan hanya untuk panggilan orang-oranng berpropesi ahli dalam perhitungan aritmatika.

Menurut Barnhart Concise Dictionary of Etymology, kata computer mulai digunakan pada tahun 1646 secara bahasa inggris. Waktu itu computer dipakai sebagai nama panggilan 'orang yang menghitung 'atau' orang yang bertugas sebagai penghitung'. Pada tahun 1897, selanjutnya kata komputer digunakan sebagai sebutan untuk 'alat hitung mekanis'. Mengapa disebut alat hitung mekanis? Karena zaman dulu alat hitung mekanis sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang berhubungan dengan masalah aritmatika.
Seiring dengan berjalannya waktu, kata ‘computer‘ tidak lagi digunakan sebagai nama panggilan sebuah profesi, dan secara berkesinambungan mulai dialihkan sebagai sebutan untuk sebuah perangkat mesin yang dalam fungsinya digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung.
Meskipun computer yang dimaksud sudah berkembang jauh lebih canggih dari segi fungsi, atau dengan kata lain sudah tidak lagi digunakan sebagai alat hitung belaka, namun nama computer masih terus melekat hingga saat ini.
Di Indonesia, kata computer di alih bahasanya menjadi  kata komputer. Tentu saja hal ini dapat terjadi karena bahasa Indonesia memang sering mengalami beberapa ungkapan modern dari negara asing, dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan intonasi dan gaya bicara masyarakat Indonesia sendiri.

Sejarah Komputer Analog

Sejarah komputer analog ini sudah sangat lama diciptakan sebelum komputer digital mulai diciptakan. Sejarah dari sebuah komputer analog juga tidak lepas dengan sebuah mesin, yang pada saat ini kita ketahui sebagai differential analyzer. Mesin differential analyzer merupakan salah satu bentuk komputer analog pertama yang digunakan dan juga diciptakan di dunia. Mesin komputer analog differential analyzer ini dibuat oleh seorang ilmuwan asal MIT, yaitu Dr. Vannevar Bush. Sejak pertama kali diciptakan nya komputer sering mengalami perbaikan hingga akhirnya menjadi perangkat yang bisa digunakan.



a.  Komputer Analog
Komputer analog atau dalam bahasa Inggris disebut analog computer adalah komputer yang beroperasi secara paralel/analog untuk mengolah program dan data yang bersifat kontinyu, data berupa kuantitatif (temperatur, tekanan udara, arus listrik dsb). Komputer jenis ini kerapkali digunakan dalam pengendalian industri berbasiskan kimia, penyulingan minyak, pembangkit listrik serta bagian rumah sakit yaitu untuk memantau denyut jantung pasien.

 1.  Perancangan Alat yang Membantu Proses Kalkulus Diferensial
   
Meskipun Dr. Bush sudah diakui sebagai penemu mesin komputer analog yang pertama. Pada tahun 1921 hingga 1931, namun demikian penelitian mengenai mesin komputer analog sudah berjalan jauh pada saat itu. Pada tahun 1836, seorang fisikawan asal Prancis, yaitu Gaspard-Gustave Coriolis merancang sebuah mesin mekanikal yang dapat membantu memecahkan masalah perhitungan kalkulus, yaitu diferensiasi.
 Diferensi disebut juga dengan nama kalkulus diferensial merupakan salah satu cabang ilmu kalkulus, yang mempelajari mengenai perubahan dalam suatu fungsi berdasarkan perubahan input nilainya. Penggunaan kalkulus diferensial menggunakan metode integral dan juga metode turunan dalam hampir seluruh bidang, seperti bidang fisika, kimia, dan juga bidang matematika teknik.

Setelah Coriolis, ada seorang bernama James Thomson yang pada tahun 1876 mempublikasikan mengenai sebuah alat atau device yang mampu mengintegrasikan penghitungan diferensial ke dalam berbagai metode. Device atau alat ini disebut dengan nama Integrating Machine.
Dengan perkembangan adanya  Integrating Machine maka barulah kemudian Dr. Bush bersama dengan rekannya, Harold Locke Hazen membuat dan memperkenalkan differential analyzer ke publik. Pada saat itu, penggunaan mesin differential analyzer mulai banyak digunakannya sehingga dianggap sebagai bentuk komputer analog pertama.
 Komputer Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang continue, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitude, frekuensi, dan phase.

•     Amplitude
          Amplitude merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan sinyal analog.

•     Frekuensi
         Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.

•     Phase
          Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

Penggunaan dan Contoh dari Komputer Analog
Berikut ini penggunaan komputer analog dan contoh dari komputer analog yang banyak digunakan secara umum:

 1. Voltmeter
   Salah satu jenis komputer analog atau mesin analog yang banyak digunakan untuk kepentingan teknik  dan juga mekanikal, yang berhubungan dengan tegangan listrik.
Voltmeter merupakan salah satu jenis komputer analog, karena:
          a. Voltmeter hanya mengukur satu besaran fisik saja
           b. Voltmeter dapat bekerja secara kontinyu
           c. Voltmeter bekerja dengan menggunakan angka dan juga jarum

 2. Amperemeter
   Mesin atau komputer analog yang digunakan untuk mengukur besaran listrik, yaitu ampere.    Penggunaanya dikombinasikan dengan voltmeter, dimana voltase atau tegangan apabila dikalikan dengan besaran ampere akan menghasilkan besaran watt atau daya listrik.

  3. Speedmeter
   Merupakan Komputer atau mesin analog yang mengukur kecepatan. Pengukuran kecepatan yang dilakukan oleh speedmeter menggunakan rumus diameter ban, dan juga perputaran dari ban. Hal ini membuat speedmeter seringkali tidak berlaku universal, karena apabila terjadi perubahan ukuran ban atau roda, maka akan mempengaruhi hasil dari pengukuran speedmeter.

  4. Seismograph
   Seismograph banyak digunakan pada daerah pegunungan berapi yang sedang aktif. Seismograph merupakan alat pencatat gempa, dimana dengan seismograph, akan menunjukkan seberapa kuatnya gempa yang dihasilkan, dengan menggunakan output berupa garis-garis.

5. Thermometer
   Thermometer merupakan alat atau komputer analog yang biasa digunakan untuk mengukur suhu,  kebanyakan adalah suhu ruangan dan juga kabin mobil.

Kelebihan dari Komputer Analog :
1.   Pengolahan data yang cepat
2.   Dapat melakukan pengontrolan secara otomatis pada proses industri
3.   Hasil data pengukuran yang akurat
4.   Disebut sebagai komputer dengan label special-purpose.
5.   Dapat melakukan representasi terhadap besaran yang sudah diproses dengan rentang nilai tertentu yang telah disesuaikan dengan nilai besaran nya

Kekurangan dari Komputer Analog :
1.   Saat melakukan pemprosesan terkadang kurang tepat
2.   Tidak terstruktur dan kurang multifungsi sehingga terbatas pada pemakaian tertentu
3.   Hanya dapat digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang spesifik (khusus)
4.   Kurang akurat untuk memproses data ataupun program yang notabene merupakan angka- angka
5.   Memiliki komponen yang cukup banyak sehingga tidak efisien

Referensi:
1.   http://radietyas.blogspot.co.id/2016/03/pengertian-dan-sejarah-perkembangan.html

Monday, October 3, 2016

Warisan Budaya Indonesia yang Diklaim Malaysia

LATAR BELAKANG

        
       Negara Malaysia dan Indonesia merupakan dua Negara tetangga yang berada dalam satu rumpun yakni rumpun melayu. Hal ini menyebabkan kedua negara ini memiliki jenis kebudayaan yang hampir sama. Salah satunya adalah tari japin Melayu.
Namun demikian Indonesia adalah sebuah Negara yang memiliki keragaman suku yang dapat memunculkan berbagai jenis kebudayaan yang cukup berbeda dari daerah satu dengan daerah yang lainnya

Pengertian Budaya
      

            Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis

*      Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan

       

          
       Minggu, 17 Juni 2012, masyarakat Indonesia mulai ramai membicarakan “klaim” Malaysia atas Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan. Keriuhan ini berasal dari berita di situs Bernama yang menyatakan  Malaysia akan meregistrasi tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional mereka berdasarkan Bab 67 Undang-undang Peninggalan Nasional 2005.

*      Wayang Kulit dan Gamelan

           



          Situs pemerintah Malaysia, warisan.gov.my, memasukkan wayang kulit dan gamelan ke dalam Statistik Daftar Warisan dan Warisan Kebangsaan Malaysia. Wayang kulit terdaftar dengan nomor P.U.(A) 85, sedangkan gamelan terdaftar dengan nomor P.U.(A) 78. Persoalan ini sempat mengemuka tahun 2009. Gamelan yang ada di Malaysia sama dengan gamelan yang berasal dari Jawa. Alat-alatnya terdiri dari Gong Agong, Gong Sawokan, Gendang Ibu, Gendang Anak, dan Saron. Gamelan di Malaysia pertama kali diperkenalkan di Pahang pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Muaddzam Shah.

*    Angklung


            Klaim Malaysia atas angklung dituangkan dalam situs www.malaysiana.pnm.my yang menyeruak pada tahun 2010. Disebutkan, angklung adalah salah satu warisan budaya Malaysia. Di situs itu juga dijelaskan tentang bahan dasar angklung, fungsi, dan cara bermainnya. Ada pula foto-foto alat musik angklung. Suara angklung bahkan bisa didengar dengan mengklik gambar speaker yang ada pada laman itu. Sementara situs www.musicmall_asia.com menyatakan, angklung berasal dari Malaysia, tepatnya dari Kota Johor. Disebutkan, musik angklung merupakan pengiring kesenian kuda kepang.

*    Batik

          

          
            Selisih budaya Malaysia-Indonesia atas batik ini juga terjadi tahun 2009, dan berakhir dengan pengakuan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizations (UNESCO) atas batik sebagai warisan budaya Indonesia. Pengakuan Badan PBB itu disambut perajin batik Indonesia dengan suka cita. Pengakuan UNESCO atas batik Indonesia ini tak pelak menjadi modal dan motivasi besar bagi pengusaha batik dalam negeri untuk mengembangkan produk batik mereka ke tingkat dunia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bahkan mencanangkan tanggal 2 Oktober sebagai hati batik

*    Tari Pendet


        
         Tari khas asal Bali ini pertengahan tahun 2009 muncul dalam iklan ‘Enigmatic Malaysia’ di Discovery Channel. Masyarakat Indonesia pun kontan emosi. Pemerintah Indonesia melalui Departemen Pariwisata pun melayangkan surat protes ke Malaysia. Tari Pendet penyambutan yang diklaim Malaysia selama ini tidak pernah dipatenkan oleh penciptanya, Wayan Rindi, karena kandungan nilai spiritualnya yang luas ia anggap tak bisa dimonopoli oleh manusia maupun bangsa tertentu. Rindi sendiri menciptakan Tari Pendet penyambutan sekitar tahun 1950. Tari ini merupakan modifikasi dari Tari Pendet sakral

*    Lagu Rasa Sayange


          
         Oktober 2007, Malaysia memakai lagu ini dalam kampanye parisiwata "Malaysia Truly Asia". Rakyat Indonesia pun marah. Jero Wacik yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Parawisata menegaskan, Indonesia menyimpan sejumlah bukti kuat bahwa Rasa Sayange itu warisan Maluku. Salah satu bukti kuat itu adalah rekaman milik Lokananta,  perusahaan yang pernah merekam lagu itu dalam piringan hitam pada tahun 1958. Presiden Soekarno pun suka dengan lagu itu. Alhasil dalam hajatan Asian Games di Jakarta, 15 Agustus 1962, Soekarno membagi-bagikan piringan hitam itu kepada kontingen setiap negara sebagai “buah tangan” dari Jakarta. Bukti lain yang memperkuat kepemilikan Indonesia atas lagu Rasa Sayange juga bisa ditelusuri hingga ke negeri Jepang. Di negeri Sakura itu ada Minoru Endo Music Foundation, yayasan yang pernah mengumpulkan lagu-lagu rakyat yang populer di kawasan Asia.

Kesimpulan    
 Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
·         Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan pemuda dalam menanggapi setiap pengklaiman budaya yang dilakukan oleh Malaysia hanya dengan bermodal KEMAUAN.

·         Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus solid dalam menindaktegaskan “pencurian” budaya oleh Malaysia tersebut.

4 Fakta Menarik Terkait Psikologi Manusia, Nomor Tiga Jarang Diketahui Jiwa manusia sangat kompleks, untuk itu penelitian selalu berkembang ...